Lubang Biopori
by : ary gasebo nursery
Pengertian Biopori & Cara Membuat Lubang Resapan Biopori Air (LRB) Pada Lingkungan Sekitar Kita
![tukang taman di makassar mengerjakan taman di makassar ///,9p54';(]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitAZOP9kwMzEgc_Z1JsWau2Oul2iyut_DO1Hg5dBnZRbxl_znIlSNe3BQgEiqzsloUejLW7M7sj70Io1xbDlPQ4qVjsu7LxyUbhKXquk9O6MD4VzRJGoa2a3VGOuNDLApkkVFuEUTXz_xO/s400/biopori+taman.jpg)
Dengan demikian keseimbangan lingkungan yang harus terus menerus dilestarikan dan dijaga pun semakin rusak dan tidak terkendali. Untuk itulah diperlukan adanya gerakan pelestarian alam sekitar yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak serta berkesinambungan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah mengalirnya air hujan ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas adalah dengan pembuatan lubang biopori resapan atau LBR.
Arti definisi dan penmgertian lubang biopiro menurut organisasi.org adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.
Arti definisi dan penmgertian lubang biopiro menurut organisasi.org adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.
Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.
Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air :
1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.
4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).
1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.
4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).
Sumber informasi lubang air biopori tambahan : biopori.com
Selamat mencoba membuat lubang resapan biopori / LRB untuk ikut serta dalam melestarikan kondisi alam sekitar kita.
Menabung Air Hujan Yook
Hujan berkat kan tercurah . . . Sungguh air hujan adalah berkat, pembawa kesejukan, pembilas polutan di atmosfer, derainya hadirkan simfoni indah. Banyak petani menyandarkan hidup pada kehadirannya sehingga muncul istilah sawah tadah hujan. Hujan merupakan bagian dari siklus air yang mengagumkan, diantaranya pernah disajikan
Tak dapat dipungkiri dengan pengelolaan yang sembrono hujan juga menghadirkan resah, resah genting bocor, resah datang terlambat di kantor hingga resah banjir bandhang. Sebagian keresahan dapat diredam bila setiap kita berkenan menabung sebagian air hujan yang tercurah.
Menabung air hujan
Menabung air hujan dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu memberikan kesempatan air hujan untuk meresap ke dalam tanah di pekarangan kita, Mengingat semakin sempitnya bagian pekarangan yang benar-benar terbuka penerapan LRB (Lubang Resapan Biopori) merupakan alternatif yang sangat efisien.
Di pekarangan yang sempit, pondok kami memiliki 4 LRB yang sudah berumur lebih dari 3 tahun. Gambar di atas adalah LRB yang tepat berada di bawah air cucuran talang. Karena suka mendengar cucuran hujan tidak semua bagian talang kami pasang pipa pembuangan air. Nah LRB tersebut berdiameter sekitar 10 cm, ditutup dengan kasa kawat kemudian kami tutup dengan krakal sehingga tidak mengganggu pemandangan.
Hamparan rumput di atas resapan air dari kamar mandi
Sedangkan 3 LRB yang lain kami buat terbuka, secara berkala asisten di rumah memasukkan sisa menyiangi sayuran, pangkasan rumput dll, jadilah tempat sampah mini yang secara berkala pula kami panen dalam bentuk kompos. Selain ke 4 LRB tersebut, terdapat 3 resapan air, tanpa mengurangi luasan pekarangan yang sempit, karena diatas resapan tersebut tetap kami tanami. Berharap sebanyak mungkin air hujan maupun air limbah rumah tangga dapat masuk kembali ke air tanah dan menjadi sumber mata air di tempat lain, menjadi cadangan/deposit air di bumi sambil mengurangi resiko banjir. Bagaimanakah tabungan air di pekarangan Anda? Apapun modelnya, berapapun ukurannya, mari bersama menabung air hujan yoookk.